Padi atau sayuran organik mungkin sudah biasa, tetapi bagaimana dengan ikan organik?
Perikanan organik memang belum begitu populer di masyarakat, padahal
mengkonsumsi ikan organik jauh lebih sehat bagi tubuh, bahkan dapat
mengantisipasi residu (endapan bahan kimia) dalam tubuh. Rasanyapun
lebih gurih, serta tahan lebih lama.
Cara budidayanya pun cukup mudah, hampir sama dengan memelihara ikan pada umumnya.
Apa saja kriteria ikan organik?
Apakah ikan yang berenang bebas di lautan lebih “organik” ketimbang ikan hasil budidaya?
Apakah peraturan di akuakultur dapat disamakan dengan peraturan yang ada di sektor pertanian?
Istilah “organik” hanya akan digunakan oleh para produsen yang
disetujui, dimonitor dan dicatat oleh lembaga sertifikasi organik.
Proses akreditasi ini mengharuskan produk organik untuk dimonitor.
apakah produk-produk tersebut dikelola sesuai dengan standar organik yang berlaku?
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perikanan organik
ini antara lain: tidak boleh menggunakan bahan-bahan kimia dan
pestisida yang biasa digunakan di perikanan konvensional, ikan
yang dipelihara tidak diberi makan dengan bahan-bahan tambahan
atau organisme rekayasa genetik, lahan perikanan harus memanfaatkan
bahan-bahan lokal, harus memperhatikan ekosistem sekitar, dan lain-lain.
Ikan merupakan hewan yang bergizi tinggi. Dalam kehidupan modern,
ikan banyak diburu oleh kaum berduit. Karena selain bergizi tinggi, juga
rendah kolesterol. Sehingga harga ikan selalu mengalami kenaikan.
Sistem perikanan Organik adalah suatu sistem perikanan yang
memanfaatkan probiotik sebagai bahan pengurai. Bahan ini bisa
dicampurkan pada kotoran Ayam, Kambing dan Sapi untuk bahan pemupukan
Kolam. Pupuk dapat diberikan pada waktu sebelum tebar benih atau setelah
kolam kosong. Selain itu juga dapat diberikan setelah bibit ditanam,
sebagai bahan tambahan makanan ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar